Sabtu, 30 September 2017

Pendakian Rore Kautimbu “ Pembelajaran dari Rimba Lore”

Gunung Rore Kautimbu adalah salah satu gunung yang ada diwilayah Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Gunung dengan tinggi 2400 MDPL ini berada dalam kawasan taman Nasional Lore Lindu dan tidak begitu jauh dari kawasan wisata Tambing yaitu telaga yang sangat terkenal dikalangan anak muda Palu. Pada masa rawan Terorisme, gunung ini sangatlah berbahaya untuk didaki, karena merupakan tempat persembunyian dan pelarian kelompok radikal yang saat itu dipimpin oleh Santoso dan kawan-kawan, hingga gunung ini mulai tahun 2014 resmi tertutup terhadap aktivitas apapun apalagi pendakian, hingga barak TNI pun dibangun di kawasan gunung ini demi menjaga keamanan dan mengejar para Teroris tersebut. Berdasarkan observasi langsung, kami telah mencoba beberapa kali meminta izin mendaki ke gunung ini kepada petugas TNLL di Tambing, namun mereka tetap tidak mengizinkan pendaki memasuki area gunung yang terkenal dengan Cold Peak-nya itu atau biasa disebut Puncak Dingin. Hingga akhirnya pada September 2017, tiga mahasiswa Untad dari PJKR, yang terdiri dari Afrizal Hermanto, Indra Hermawan dan Fakhrur Roziq akhirnya Nekat mendaki ke gunung ini tanpa meminta izin dari petugas karena izin itu tidak akan diperoleh mengingat rawannya daerah Lore Utara tersebut. Berikut hasil review pendakian mereka yang sebut sebagai “ One day One Peak“, karena dilakukan dalam satu hari saja mengingat bahayanya daerah tersebut yang tentu saja tidak untuk ditiru karena pada pendakian izinlah yang paling utama demi keamanan dan kelancaran.



Pos 1
Pos 1 disini adalah jalan Trans Palu-Napu atau biasa juga pendaki menjadikan Tambing sebagai pos 1 karena memang tambing tidak jauh dari gerbang pendakian gunung ini. Pos ini terletak pada 01o19’24.” S, 120o18’23 E diketinggian 1699 Mdpl. Pintu masuk pendakian ini terletak disebelah kiri jika kita dari arah Palu menuju Tambing dan terdapat papan informasi jalur pendakian serta tong sampah dipinggirnya. 

Peta Jalur Pendakian Rore Kautimbu

Tim tiba ditempat ini pukul 11.00, dan mulai mendaki. Jalur menuju pos 2 sangatlah jelas, bahkan sebenarnya dapat dilalui sepeda motor tipe trail karena jalur cukup lebar dan sedikit berbatu walaupun jalur dominan tanjakan panjang dan berkelok. Keadaan jalur cukup teduh cenderung gelap oleh rimbunnya pepohonan sehingga menimbulkan kesan sedikit menyeramkan.

Pos 2 Helipad
Setelah berjalan sekitar 2 jam maka kita akan sampai pada sebuah tempat terbuka seluas sebuah lapangan sepak bola inilah pos 2 atau biasa disebut Helipad, karena disini ternyata pernah digunakan sebagai tempat pendaratan helicopter ditandai dengan terdapatnya lantai lantai semen. 


Pos 2 Helipad
Pos ini terletak pada 01o18’33,9” S, 120o18’33” E di ketinggian 2022 Mdpl. Pada pos ini terdapat sumber air berupa pancuran air yang melimpah, terletak 20 meter sebelah kiri jalur menuju puncak dingin. Pos ini dapat menampung banyak tenda mengingat tempat ini cukup luas dan datar. Setelah mengisi persedian air tim kemudian melanjutkan perjalanan. Jalur menuju pos Puncak dingin masih sama berupa jalan berbatu namun kali ini jalur lebih landai karena melewati punggungan gunung hanya sesekali terdapat tanjakan namun tidak panjang.

Puncak Dingin (Cold Peak)
Dan setelah kurang lebih 2 jam berjalan maka kita akan sampai pada sebuah bukit datar yang sedikit terbuka dari sini akan terlihat pemandangan lebatnya hutan lore utara yang seolah tak mengizinkan sinar mentari untuk masuk kecelahnya, inilah Puncak Dingin. Puncak Dingin ini terletak pada 01o17’08” S, 120o18’36,2” E dan berada pada ketinggian 2309 Mdpl. Disinilah biasanya pendaki mendirikan tenda untuk menginap sebelum Summit. Pos ini dapat menampung lebih dari 10 tenda pendaki dan menurut info dari papan informasi disini terdapat sumber air, namun tim tidak menemukan sumber air disekitar pos ini, atau mungkin sumber air telah mengering. Pada saat tim tiba ditempat ini gerimis mulai turun sehingga tim harus memasang flysheet untuk berlindung sementara menunggu gerimis reda untuk selanjutnya menuju puncak.

Puncak Dingin

Puncak Gunung Rore Kautimbu
Setelah gerimis berhenti tim akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendakian menuju puncak walaupun jam telah menunjukkan hampir pukul 15:00. Jalur menuju puncak melewati rimbunnya pepohonan yang telah diselimuti lumut, udara yang terasa cukup dingin. 

Istana Lumut nan Sejuk

Kondisi jalur dominan tanjakan tanjakan pendek dan sedikit menuruni bukit, tetap perhatikan tanda ikatan tali pada ranting pohon sepanjang jalur agar tetap pada jalur. Setelah berjalan sekitar 1,5 jam sampailah kita pada puncak gunung Rore Kautimbu 2400 Mdpl yang ditandai dengan sebuah balok kayu yang di cor yang bertuliskan “GN. RORE KAUTIMBU 2400M, KPA CERPALA 17 8 98” dan juga terdapat beberapa plakat kayu penanda puncak yang dibuat oleh beberapa MPA dan KPA setempat. 

Tugu Tranggulasi Rore Kautimbu
Puncak ini terletak pada 01o16’33,7” S, 120o18’34,5” E.  Ada beberapa Versi mengenai ketinggian puncak gunung ini, dari tugu Tranggulasi menunjukkan ketinggian 2400 Mdpl, namun jika kita melihat peta jalur yang dibuat oleh Balai Taman Nasional Lore Lindu pada 2013 disitu terlulis bahwa tinggi Puncak gunung ini adalah 2518 Mdpl serta menurut Google Earth adalah 2510 Mdpl.


Bersama di Puncak
Makan Siang di Puncak
Setelah makan dan dokumentasi tim memutuskan untuk turun, mengingat waktu telah menunjukkan pukul 16:30 ditambah lagi tim tidak akan bermalam. Pada perjalan turun dari puncak salah satu anggota tim yaitu Afrizal sempat tersesat dimana ketika itu ia berjalan didepan namun semakin lama ia semakin cepat berjalan hingga terpisah dengan tim. Menyangka bahwa ia telah turun duluan, temannya pun segera melipat tenda dan segera turun menuju pos 2 ternyata afrizal masih jauh didalam hutan lore. Melihat ada yang tidak beres, tim memutuskan menunggu 20 menit ditengah perjalanan turun menuju pos 2. Ditengah ketakutan tim mendengar teriakan afrizal dan langsung membalas teriakannya dan benar saja ternyata terlihat afrizal tengah berlari dengan wajah pucat pasi. Sambil berjalan afrizal menceritakan bagaimana ia bisa tersesat, ia terlalu cepat berjalan bahkan sampai lari saat turun dari puncak sehingga tanpa ia sadari bahwa ia sudah tidak dijalur lagi, merasa dirinya tersesat ia kemudian menenangkan diri kemudian ia kembali kearah ia turun tadi dan kemudian kembali melihat tanda dari ikatan tali dan mengikuti kembali jalur tersebut sampai ia terus berlari mengejar tim yang lainnya dan akhirnya menemukannya kembali, sungguh sebuah kejadian yang tidak di sangka terjadi ditengah rimba Lore dan Hari yang mulai senja. Dengan tetap berjalan tim tidak sadar bahwa hari sudah gelap, sungguh malam ditengah jalur gunung ini bukanlah hal yang bagus, mengingat cahaya satu satunya hanya dari sebuah senter HP ditambah perjalanan masih jauh, suara binatang malam ditengah rimba Lore, ditambah semua cerita tentang gunung ini memenuhi dada serta kepala menemani langkah tim yang mulai lelah, dengan tetap berdoa dan bersama akhirnya tim sampai dipinggir jalan Trans pukul 19:00 dan langsung tancap Gas pulang menuju palu. Demikianlah sedikit kisah pendakian Gunung Rore Kautimbu yang semoga dapat menjadi pembelajaran, menjadi sumber acuan dan tentunya menjadi kenangan bagi kita semua, Wassalam…

Berikut beberapa hal yang dapat kami sampaikan berdasarkan perjalanan ini
1.      Gunung Rore Kautimbu sudah aman oleh aktivitas pendakian, namun tetap meminta izin terlebih dahulu pada petugas.
2.      Dari jalan raya dapat menggunakan sepeda motor hingga Puncak dingin
3.      Ketinggian Rore Kautimbu lebih dari 2400 mdpl
4.      Berjalan malam digunung ini bukan pilihan yang baik
5.      Jaket sangat diperlukan digunung ini

6.      Jangan pernah terpisah dari kelompok

Berikut Anggota Tim PJKR Rore Kautimbu Kali Ini


Indra Hermawan 
Fakhrur Roziq 
Afrizal Hermanto 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar